Kamis, 27 April 2017

Sabar #Parentingbolaseri2

Sudah tahu kan, kalo Abbad menyusul jejak Akhsan, mas-nya, ikut Sekolah Sepak Bola?
Oh, belum pernah kuceritakan ya.

Baiklah, memang sudah lama banget gak cerita di rumah ini...sudah hampir setahun lo #kemanasajacoba?

Jadi Abbad masuk kelas paling bontot yang isinya anak umur 6-8 tahun waktu itu, sekarang sih sudah pada nambah umur jadi 7-9 tahun. Sekarang posisinya centre back alias bek tengah, posisi ke sekian setelah dicoba di semua posisi (kecuali kiper) dan setelah melihat kelebihan dan kekurangannya. Mungkin karena tendangannya keras menyapu bola sampai ke tengah lapangan dan perawakannya yang mendukung menjadi pertahanan yang rapat.

Kalau menurut wikipedia:

  1. Bek tengah berfungsi menjaga sektor tengah pertahanan (dalam beberapa kasus, seperti counter attack disaat bek sayap terlambat kembali, bek tengah bisa menjaga sektor sayap). 
  2. Mereka hampir setiap waktu berada di bagian belakang permainan bersama dengan penjaga gawang untuk menghindari terjadinya gol. 
  3. Bek tengah yang memiliki sundulan bagus kadang-kadang maju membantu serangan saat terjadi tendangan bebas dan hampir selalu maju tendangan sudut. 
  4. Bek dengan sundulan bagus tidak harus berpostur tinggi, contohnya Carles Puyol(spanyol) yang tingginya tidak sampai 180 cm (tinggi rata rata pemain Eropa).

Nah, poin dua itu kesukaan Abbad. Kalo pas tim nya ketemu lawan yang tak pernah menyerang, Abbad bisa santai-santai sambil ngobrol dengan sesama bek atau dengan kiper...hehe.

Poin tiga itu juga jadi andalan Abbad, kalo pas ada tendangan bebas teman-temannya hampir selalu menyebut "Abbad wae, Abbad wae" (Maksudnya Abbad yang disuruh melakukan tendangan bebas).

Aku tanya kenapa begitu dan Abbad bercerita kalo suatu ketika saat tendangan bebas dari tengah lapangan Abbad melakukan tendangan -asal tanpa rencana- yang melengkung dan membobol gawang lawan. Tendangan melengkung itu memukau teman-teman dan juga Abbad sendiri (namanya juga tidak sengaja). 

Sejak itu Abbad jadi lebih rajin mengasah tendangan lengkungnya... ehm.
Emang, ketidaksengajaan seringkali menjadi pemantik hal yang baik (bagi sebagian orang).

Ohiya, kok judulnya tulisan ini "Sabar" ya....nggak nyambung amat sama isinya.

Sabar....sabar...sebentar lagi sampai ke tema sesuai judul. 

Jadi, di suatu Jumat sore sepulang kerja aku dan Shafa mampir lapangan. Nengok Abbad yang sedang latihan. Memperhatikan tingkah polah anak yang bermacam-macam, disuruh operan bola malah ngobrol, disuruh antri shooting malah nendang bola temennya.  Mas pelatih sabar sekali menghadapi anak-anak ini. Padahal ada yang usil juga sama pelatihnya (salah satunya Abbad), Lagi duduk bareng untuk pengarahan, malah ada yang mengumpulkan rumput kering lalu 'menyiramkan' ke mas pelatih.

Sabar yo, Mas. Hobby bola-mu mengantarkan pada fase mengasah rasa. Menghadapi anak dengan segala tingkah polahnya.

Insya Allah kesabaran njenengan akan dibalas manis oleh-NYA


 


Jangan Asem