Jumat, 31 Agustus 2012

PIDATO SAMBUTAN

Pada rame soal teguran Pak BY di peringatan hari anak nasional.
Karena sudah banyak yang mengulas, jelas aku 'no comment' aja lah disini

Aku ingin berbagi cerita saja pengalaman belasan tahun yang lalu, waktu masih unyu-unyu....
mahasiswa  di UNDIP, Semarang.

Waktu itu ada acara, tak kuingat betul acara dalam rangka apa. Yang masih lekat di ingatan tumplek blek mahasiswa di rektorat, berbaris di lapangan, pake baju olahraga untuk jalan pagi bersama.

Biasalah, pembukaan ada sambutan-sambutan. Ketua panitia dan satu lagi siapa gitu. Aku sudah males aja dengerin sambutan , keburu puanaas.

Sambutan ketiga sekaligus pelepasan jalan sehat dilakukan Rektor UNDIP  waktu itu Prof. Ir. Eko Budihardjo, MSc.  
Sambutan lagiiiiii, sebagian teman udah mulai jongkok bersiap mendengarkan sambutan panjang pak rektor.

Ini sambutan beliau waktu itu:
"Assalamu'alaikum Wr.Wb...Selamat Pagiiii!!!!"
"Selamat berolahraga !"
"Wassalamu'alaikum Wr.Wb"

Sambutan yang disambut riuh rendah tepuk tangan dan sorakan gembira kami para mahasiswa
We love you Prof Eko....terimakasih sudah 'mengerti' kami




MASIH SOAL BB

Cerita ini masih soal berat badan anak-anak.  Ada cerita dibalik acara timbang badan pekan lalu.  Akhsan-si tengah  yang berat badannya selisih sekilo (lebih sedikit) dari Abbad-si bontot, SEDIH berlanjut dengan MARAH !

Sedih karena dia "kalah berat dari adiknya" dan marah padaku yang menurut Akhsan menjadi penyebabnya.
"Gara-gara Ibu nyuruh aku puasa, jadinya Abbad lebih berat" katanya berlinang air mata

Aku perlu waktu beberapa puluh detik untuk menenangkan diri memilih kalimat jawaban buat Akhsan.
"Ibu sama tante Intan (nama adikku) tua-an siapa, San?" tanyaku
"Ibu" jawabnya masih terisak
"Lebih berat tante  lho dari ibu" sambungku berharap kalimat ini menenangkan
"Bapak sama Om Wanto (adik suamiku) tua-an siapa, San?" tanyaku lagi
"Bapak " jawab Akhsan  merengut mulai mengerti arah pembicaraanku
"Om Wanto lebih berat lho, dari Bapak" tambahku

"Tapi gara-gara Ibu nyuruh aku puasa jadinya Abbad lebih berat" Akhsan menyerang lagi
"Akhsan itu huueeebaaat lho, puasa kemarin" aku berusaha mengalihkan sambil memutar otak
"Eyang, Simbah, Budhe, Pakdhe, Ustadzah...semua bilang Akhsan hebat kan? " tambahku
"Kalo badannya tidak terlalu berat kan jadinya bisa lincaah....nggocek bola ." pompa ku
............................
Akhsan terdiam, mungkin sedang mengembangkan rasa bangga untuk mengurangi sedihnya

Hari itu, dari pagi saat penimbangan sampai malam harinya masih terlontar dari mulut Akhsan rasa sedih karena berat badannya disalip si bontot.

Beberapa hari setelahnya, masalah berat badan sudah tidak diributkan lagi.
Kebetulan saja, ketika di tempat simbah, Akhsan melihat tayangan TV yang memperlihatkan seorang anak yang kuat mengangkat barbel meski badannya lebih kecil dibandingkan teman seusianya. Mungkin ini juga tambah menenangkan Akhsan 


Untuk kali ini aku ucapkan "Terimakasih TV" He...he....

Kamis, 30 Agustus 2012

2n + 8


Itu rumus yang kudapat setelah searching tentang berat badan ideal anak dengan umur < 10 tahun. Maklum, mengingat dan menimbang ada satu balita dan dua anak di rumah.  Sulung udah 8 tahun 2 bulan, si tengah 6 tahun 1 bulan dan bontot 3 tahun 4 bulan.

Marilah mulai hitung matematika, berapa berat badan ideal untuk anak-anak vs kenyataannya.
FYI, n = adalah usia anak dalam tahun dan bulan

Sakha
Ideal = (2x8,2) + 8 = 16,4 +8  =  24,4 Kg
Kenyataan   = 26 Kg
Selisih lebih   = 1,6 Kg

Kelebihan 1,6 Kg sepertinya terkonsentrasi ke pipi Sakha yang masuk kategori tembem, kalo bagian badan yang lain menurut pandangan mataku Sakha termasuk mungil di antara teman-temannya (Atau karena banyak temannya yang masuk kategori obes ya?)






Akhsan
Ideal = (2x6,1) + 8 = 12,2 +8  =  20,2 Kg
Kenyataan  = 20 Kg
Selisih kurang   = 0,2 Kg

Kekurangan 0,2 Kg untuk Akhsan mungkin karena efek puasa Ramadhan kemarin. Timbangan itu hasil sepekan yang lalu, pekan ini pipi Akhsan mulai penuh kembali.  Sebenarnya porsi makan Akhsan ini pualiiiiing banyak diantara tiga bersaudara, bisa jadi Akhsan adalah anak dengan tipe Ektomorf, yang ramping dengan struktur tulang yang kecil dan bahu serta panggul yang sama lebarnya dengan ciri khas  metabolismenya sangat tinggi, sulit sekali menaikkan berat badan, makan dalam jumlah banyak belum tentu mampu membuat berat tubuhnya bisa naik (mirip banget ama mak-nya).






Abbad
Ideal = (2x3,4) + 8 = 6,8 +8 =  14,8 Kg
Kenyataan  = 21 Kg
Selisih lebih   = 6,2 Kg

Wadaaaaw......Kalo ini lampu kuning deh ! Abbad nihsebenarnya bukan anak yang banyak makan, dia makan normal 3 kali sehari dengan porsi jauh lebih sedikit dibanding kedua kakaknya di usia yang sama. Bisa jadi karena bodi Abbad ikut Bapaknya yang kayaknya bertipe Endomorf, dimana metabolisme berjalan lambat sehingga makan dalam jumlah sedikit saja sangat sulit untuk bisa menurunkan berat badan, apalagi jika punya kebiasaan makan dalam jumlah banyak, bisa dipastikan berat tubuhnya akan naik dengan sangat cepat.

Lampu kuning ini kayaknya udah disertai bunyi alarm tanda bahaya deeeh.....karena sepekan ini selera makan Abbad bertambah. Porsi makan nya naik dua kali lipat (menjadi seukuran normal sebenarnya kalo dibandingkan porsi sebelumnya yang sangat sedikit). Minum susunya juga naik dua kali lipat, yang semula 4 -5 gelas (@250ml) sehari sekarang nambah sampe 10 gelas sehari. 
Bahkan dua hari ini menjelang tidur nih, setelah dua kakaknya sudah masuk kamar, sudah minum susu, sudah rebahan di kamar....Abbad minta makan nasi !!!!

Ketika coba kualihkan untuk makan buah or yang lain, jawabannya adalah
 “Ibu, Aku lapar nasi...bukan lapar apel...!”



Ow....PR buatku untuk mensiasati pola makan Abbad....jangan sampe kegendutan deh !






Kamis, 09 Agustus 2012

SELAMAT ULANG TAHUN IBU


Pagi lalu kusapa Ibu, mengusap sedikit peluh rindu. 
Seingatku sudah hampir 2 pekan aku tak mendengar suara Ibu.  
Renyah suara beliau di ujung telpon menjawab pertanyaanku, “Ibu sehat? Bapak Sehat?”
Lalu beliau balas menanyakan kabar anak-anak, perkembangan puasa mereka, sekolah anak-anak, kesehatanku dan kesehatan suamiku.

“Ada kabar apa?” tanya Ibu lagi

“Tidak ada Bu, pengen nelpon Ibu dan mengucapkan selamat ulang tahuuun....semoga Ibu panjang umur dan mendapat keberkahan dari Allah SWT” jawabku

Kudengar derai tawa ringan Ibu disana, kubayangkan kedua mata sipit beliau semakin menyipit...mata yang kuwarisi itu sudah dihiasi dengan kerutan di ujungnya...penanda usia beliau.

Pastinya pipi ibu yang nyempluk merona mengiringi tawanya...aduh, aku jadi rindu ingin memeluk beliau. 

“Tanggal 7 Agustus to sekarang” Kata Ibu setelah tawanya berhenti

“Lewat satu hari Bu, ga pa pa ya....” Kataku pelan

“Ya, ya,....makasih ya....semoga Anjas juga diberkahi, dilimpahi kesabaran merawat anak, diberi rejeki yang cukup dan halal, diberi kesehatan....”
Dan Ibu berdoa juga untuk anak-anakku dan suamiku. 
Doa yang sangat panjang.....
Mendengar doa ibu aku tak bisa menahan air mata....
tenggorokanku seperti tercekat,  terharu dan malu....
malu teringat doa super pendek yang kuucapkan untuk Ibu.

Sungguh kasih ibu sepanjang masa.....selamat ulang tahun ke-70 Ibu....
Aku mencintaimu

Kamis, 02 Agustus 2012

CENDERUNG

Sakha: "Ibu, 'cenderung' itu apa sih?"
Ibu : " Kalimat lengkapnya gimana?"
Sakha : " Orang dengan langit-langit sempit cenderung mendengkur "
Ibu : "Kakak baca buku apa?"
Sakha : "&%>>>" (menyebutkan salah satu nama majalah ensiklopedi anak)
Ibu : "Cenderung itu...- biasanya"

Sakha : "Oooh....jadi Bapak langit-langitnya sempit"


Jangan Asem