Itu rumus
yang kudapat setelah searching tentang berat badan ideal anak dengan umur <
10 tahun. Maklum, mengingat dan menimbang ada satu balita dan dua anak di
rumah. Sulung udah 8 tahun 2 bulan, si
tengah 6 tahun 1 bulan dan bontot 3 tahun 4 bulan.
Marilah
mulai hitung matematika, berapa berat badan ideal untuk anak-anak vs
kenyataannya.
FYI, n =
adalah usia anak dalam tahun dan bulan
Sakha
Ideal =
(2x8,2) + 8 = 16,4 +8 = 24,4 Kg
Kenyataan = 26 Kg
Selisih
lebih =
1,6 Kg
Kelebihan
1,6 Kg sepertinya terkonsentrasi ke pipi Sakha yang masuk kategori tembem, kalo
bagian badan yang lain menurut pandangan mataku Sakha termasuk mungil di antara
teman-temannya (Atau karena banyak temannya yang masuk kategori obes ya?)
Akhsan
Ideal =
(2x6,1) + 8 = 12,2 +8 = 20,2 Kg
Kenyataan = 20 Kg
Selisih
kurang =
0,2 Kg
Kekurangan
0,2 Kg untuk Akhsan mungkin karena efek puasa Ramadhan kemarin. Timbangan itu
hasil sepekan yang lalu, pekan ini pipi Akhsan mulai penuh kembali. Sebenarnya porsi makan Akhsan ini pualiiiiing
banyak diantara tiga bersaudara, bisa jadi Akhsan adalah anak dengan tipe Ektomorf,
yang ramping dengan struktur tulang yang kecil dan bahu serta panggul yang sama
lebarnya dengan ciri khas metabolismenya
sangat tinggi, sulit sekali menaikkan berat badan, makan dalam jumlah banyak
belum tentu mampu membuat berat tubuhnya bisa naik (mirip banget ama mak-nya).
Abbad
Ideal =
(2x3,4) + 8 = 6,8 +8 = 14,8 Kg
Kenyataan = 21 Kg
Selisih
lebih =
6,2 Kg
Wadaaaaw......Kalo
ini lampu kuning deh ! Abbad nihsebenarnya bukan anak yang banyak makan, dia
makan normal 3 kali sehari dengan porsi jauh lebih sedikit dibanding kedua
kakaknya di usia yang sama. Bisa jadi karena bodi Abbad ikut Bapaknya yang kayaknya
bertipe Endomorf, dimana metabolisme berjalan lambat sehingga makan dalam
jumlah sedikit saja sangat sulit untuk bisa menurunkan berat badan, apalagi
jika punya kebiasaan makan dalam jumlah banyak, bisa dipastikan berat tubuhnya
akan naik dengan sangat cepat.
Lampu kuning
ini kayaknya udah disertai bunyi alarm tanda bahaya deeeh.....karena sepekan
ini selera makan Abbad bertambah. Porsi makan nya naik dua kali lipat (menjadi
seukuran normal sebenarnya kalo dibandingkan porsi sebelumnya yang sangat
sedikit). Minum susunya juga naik dua kali lipat, yang semula 4 -5 gelas
(@250ml) sehari sekarang nambah sampe 10 gelas sehari.
Bahkan dua
hari ini menjelang tidur nih, setelah dua kakaknya sudah masuk kamar, sudah
minum susu, sudah rebahan di kamar....Abbad minta makan nasi !!!!
Ketika coba
kualihkan untuk makan buah or yang lain, jawabannya adalah
“Ibu, Aku lapar nasi...bukan lapar apel...!”
Ow....PR
buatku untuk mensiasati pola makan Abbad....jangan sampe kegendutan deh !
ANak2ku di bawah semua kalo ngikut itu mbak *ihiks*
BalasHapusTapi saya ambil pelajran dari si sulung. Waktu batita dulu sehari minum susu sampai 7 - 9 botol tapi kurus minta ampun. Juga makannya saya perhatikan sekali, karena waktu itu cuma dia seorang yg diurus.
Tapi alhamdulillah sampai sekarang sehat dan menurut saya alhamdulillah cerdas. Jadi, saya tdk mau kepikiran lagi dengan berat badannya. Bisa stres soalnya :)
Itu kan hanya perhitungan matematika di atas kertas, masih banyak faktor lain seperti aktivitas dan tinggi badan anak. Tapi kalo kegendutan buat anak emang harus hati-hati....makasih sudah berkunjung, salam kenal..
BalasHapus