Sore hari, sepulang sekolah aku menawari Abbad makan
"Abbad, makan ya?" tanyaku
Sambil melelet-leletkan lidah Abbad balik bertanya
"Mas (Akhsan maksudnya) sudah makan?"
"Mas kan puasa.." Jawabku (Alhamdulillah, di usia hampir 6 tahun, Ramadhan ini Akhsan sudah puasa full dari subuh sampe maghrib lengkap dengan sahur dan tarawih- tidak bolong sampai hari ini)
"Kak Sakha sudah makan?" tanya Abbad lagi
"Kan Kakak puasa..." Jawabku lagi
"Ibu sama Bapak juga puasa?" Abbad seperti mengabsen anggota keluarga
"Iya....Abbad makan sekarang ya.." jawabku bermaksud menyudahi percakapan
Langkahku ke dapur terhenti dengan pertanyaan Abbad
"Kenapa aku nggak puasa?" bibirnya membentuk kerucut, pipinya semakin tampak menggembung
Aku duduk disampingnya, gemas mencium pipinya sambil berpikir hendak menjawab apa
"Kan Abbad belum sebesar Mas sama Kakak.."
"Belum SD?" mata Abbad membulat
kujawab dengan anggukan
"Masih kelas matahari ?" tanyanya lagi
aku mengangguk lagi
"Kalo sudah SD aku puasa?" Si gendut menegaskan
"Iya, sayang"...jawabku sambil cium pipinya lagi...gemessss
"Sunat dulu ya kayak Mas ?"...masih punya pertanyaan lanjutan lagi anak ini
"Sip..." Kataku mengacungkan ibu jari
"Tapi...kenapa aku nggak puasa...?" Lho...dia mengulang pertanyaannya
Kali ini aku tetap melangkahkan kaki ke dapur, mengambil sepiring nasi untuk si bungsu.
Diskusinya sambil makan lah....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
'Bunda sudah di bandara, sebentar lagi sampai rumah' SMS yang dikirim Risma semenit lalu ke ponsel Bima, suaminya. Segera s...
-
Kemarin membaca surat elektronik seorang warga Jogja untuk Pak Wali tentang Pelecehan di Balaikota yang lengkapnya ada di sini . Sempat me...
-
Pernahkah anda (dengan iseng atau sengaja) memperhatikan bentuk kepala orang ? Sebelumnya, aku tak pernah serius memperhatikan kepala oran...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar