Senin, 04 Januari 2016

Mood itu...



Katanya kalau menulis gak boleh tergantung mood, to? Harus konsisten dan punya target, buat sebagian orang tampaknya mudah berdisiplin menulis dan menulis.

Tapi kok gak berlaku ya buat aku, pernah sih mencoba untuk pokoke nulis.  Entah itu akhirnya jadi draft saja, judul saja, atau jadi nggladrah tak terkira.
Tapi tetap saja akhirnya jadwal pokoke nulis itu tidak bisa kupatuhi. Mungkin karena aku memang cuma penulis abal-abal, jadi tidak bisa sekerenmereka yang bisa punya karya dan terus berkarya tanpa terpengaruh cuaca hati dan suasana jiwa.

Disiplin dengan tenggat waktu hanya bisa kulakukan kalau ada ‘keterikatan’ dengan pihak lain, misalnya: tugas kantor (namanya staf ya, jelas kapan harus ngumpul tugas dari atasan), tugas kuliah  (kalau ini karena jelas konsekuensinya, kalo telat ngumpul gak dapat nilai) , tesis (lha kalo gak dikerjakan, beasiswa keburu habis), proyek nulis bareng teman-teman (gak enak dong, mengganggu jalannya proyek karena keterlambatanku).  Selebihnya kalo  nulis itu untuk mengisi blog berdebu-ku itu kok ya tergantung mood nya ampun tak terkira.

Kalau lagi pengen nulis itu, jam berapa saja ya kujabanin melek.  Tapi kalo udah yang namanya gak minat, waktu seluang apapun kok ya gak bisa tertuang ke tulisan meski cuma selembar. Dan waktu dua setengah  tahun terakhir ini bisa dihitung dengan jari tulisanku di luar yang wajib-wajib tadi yang bisa nyampir di blog.  Cuma 16 tulisan dalam waktu 30 bulan, jadi hanya satu tulisan dalam dua bulan (ih, kebangetan)
Bandingkan dengan tahun 2012 yang bisa posting 99 tulisan yang artinya dalam satu bulan bisa posting 8 tulisan, satu minggu 2 tulisan, jadi tiap tiga hari sekali posting tulisan. Padahal waktu itu kerjaan kantor buanyaaaak.

Mencari pembenaran katanya ...katanya lho ini, kegelisahan hati akan menjadi pemantik paling cihuy untuk membangkitkan mood dan menyalurkannya dalam bentuk tulisan.  Kalo dipikir-pikir, dua setengah tahun terakhir ini aku ada kesempatan sekolah yang artinya tidak bersentuhan dengan rutinitas kerja yang (faktor X di luar kerjaan) bikin banyak pikiran.  Ketika sekolah kok kegelisahan hati hilang.....ujungnya gak terpantik untuk nulis....ha ...ha...ha....mencari pembenaran.

Etapi bisa juga sih, hari ini hari pertama kerja di tahun 2016. Masih menunggu keputusan penempatan kembali di mana aku bakal ditugaskan.  Kegelisahan hati menyelimuti daaaan....munculah tulisan ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Asem