Rabu, 04 September 2019

Menjemput dan melepas

Pagi ini bertemu simbah penjual ukel. .
Tahu kan ukel?
.
Camilan manis berbahan tepung ketan, santan dan telur.
.
Mbah yang tak sempat menyebutkan namanya tadi, bercerita berangkat lepas subuh dari dusunnya ke kota dibalik bukit.
.
"Niki wau ndugek ke ukel" jelasnya saat kutanya darimana.
.
Maksudnya mengantar ukel ke warung di pinggir jalan raya.
.
Mengiringi langkah mantapnya, simbah bercerita tentang pemilik warung titipan yang sedang tidak ada di tempat. .
Artinya, simbah meninggalkan ukel tapi belum mendapatkan uang penggantinya.
.
Tidak ada gurat kecewa, lelah atau sedih di wajah beliau. Bercerita enteng, seperti membahas birunya langit atau manisnya gula.
.
Di antara pokok daun jati yang mengering sebagian daunnya. Simbah penjual ukel mengajarkan semangat menjemput rejeki, semangat berupaya.
.
Soal hasil sudah ada yang mengatur. Rejeki tak pernah salah alamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Asem