Minggu, 23 Februari 2014

Gemar Menggambar


Saat usia 2,5  tahun, Sakha pernah ikut lomba mewarnai di RT tempat kami tinggal. Waktu itu dengan PeDenya dia mewarnai satu halaman penuh dengan warna hijau saja di seluruh permukaan kertas tanpa mengenal garis batas bentuk gambar yang disediakan.  Setelahnya, Sakha langsung mengumpulkan hasil mewarnainya dan mengajak Bapak yang mengantarnya pulang.  

Waktu itu aku tak ikut mendampingi Sakha, tapi menunggu di rumah bersama Akhsan yang masih berumur 7 bulan. Aku dan suami senyum-senyum ketika ia bercerita bagaimana Sakha menyelesaikan lombanya. Kami memang tak pernah mengarahkan bagaimana Sakha mewarnai suatu gambar, terserah dia saja. Waktu itu aku dan suami hanya melontarkan pujian bahwa Sakha keren sudah berani lomba dan mengumpulkan kertasnya sendiri ke panitia.

Semakin besar, Sakha semakin suka menggambar dan menurutku gambarnya bagus (Aku sendiri saat seumur Sakha bahkan sampai sekarang tidak bisa mengggambar sebagus Sakha). Tapi tetap saja dia tidak terlalu suka mewarnai.  Sebenarnya kalau mau,  dia bisa juga sih mewarnai dengan bagus, tapi biasanya Sakha hanya akan mewarnai gambarnya ketika ada tugas dari sekolah untuk mewarnai atau ketika kurayu-rayu untuk menyempurnakan gambarnya dengan warna.


Sakha menggambar di kertas HVS yang disediakan Bapaknya, di halaman belakang buku tulisnya, di setiap sudut halaman bukunya...di mana saja dia suka.  Melihat kecenderungan Sakha yang suka menggambar, dan menyadari keterbatasanku dan suamiku dalam menggambar, kami manfaatkan youtube untuk mengasah ketrampilan Sakha. Kami downloadkan tutorial menggambar, dari cara menggambar tiga dimensi, cara menggambar wajah, gambar manga dan beberapa jenis gambar lain yang aku tak terlalu hafal apa jenisnya.


Ternyata Sakha cenderung menyukai komik,  dengan referensi favoritnya komik Conan, Miiko, dan Donald. Sakha mulai membuat karakter wajah dengan berbagai ekspresi, senang, kaget, sedih, menangis, geli, dan banyak ekspresi lain.  




Setelah menghabiskan beratus lembar kertas HVS, Sakha mulai serius menggambar di buku agar tidak cerai-berai.  Mulanya dia ragu menentukan tokoh dan alur utama cerita, terlalu banyak keinginan dan ide berloncatan di kepalanya membuat Sakha tak juga memutuskan ingin membuat tokoh seperti apa.

Ketika Sakha minta pertimbanganku, aku bilang 
“Ya...bikin aja tokohnya anak perempuan kayak Sakha, akan lebih mudah” 

“Kalau cerita aku di sekolah nanti banyak banget yang harus digambar dan diceritain” kata Sakha waktu itu

“Ya kalau gitu cerita tentang Kakak yang melakukan hobby kakak” lanjutku

“Hobby ku masak” Sakha menyahut dengan cepat

“Gimana kalo, tokohnya anak perempuan yang suka masak...?” tanyaku

Sakha tersenyum, mengecup pipiku lalu lari ke kamar dan mulai menggambar komiknya.
 
Yah, apapun yang kau sukai dan kau tekuni...pasti akan bermanfaat, Nak. Tak harus manfaat hasil, namun yang lebih penting adalah manfaat dalam proses mewujudkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Asem