Bahkan keruh air pun kan dapat memantulkan bayang. Sepanjang ada sinar, sepanjang ada mata yang memandang.
.
Percuma pantulan sinar dan jernih air di sekeliling, jika sudah enggan memperhatikan, jika netra tak mau lagi mengamati.
.
Ketika indra tak sanggup lagi merasa, tak mau meraba, segan mengecap, muak menatap.
.
Itulah ketika pintu menutup. Meski kau hela dengan sekuat daya, meski kau ketuk dengan sepenuh tenaga.
.
Kembalilah meski harus berlari.
.
Kembalilah meski harus beringsut
.
Kembalilah meski harus merangkak
.
Temukan sebenar-benar harapan, yang bertumbuh dengan tenang, dengan tenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar