Di sudut ini, memandang ujung daun basah sisa gerimis seharian. Sejenak waktu berhenti berputar dalam angan. Tanya dalam benak menyeruak, sudah sampai dimana aku. Beriak dan ombak pernah kulalu dan tak kan berhenti. Akan ada dan selalu ada. Geliat yang menghidupkan hati, menghidupkan hari, meski kadang susah sungguh berjalan tegak dan kokoh seperti dalam teori.
Di sudut ini, memandang bata yang tertata rapi, dengan lumut yang mulai muncul seiring datangnya musim air jatuh ke bumi. Aku tak akan berhenti, karena aku dihidupkan untuk menghidupi.
Sulur-sulur memanjang menjalani takdirnya, bergerak mencari cahaya, menjuntai mengikuti gravitasi. Dan aku di sudut ini, menjalani, menikmati, mensyukuri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar