Jumat, 17 Juni 2011

Nasehat dari Sakha

Liburan tahun ajaran baru kemarin, Sakha dan Akhsan berlibur ke rumah eyangnya di Magelang, kebetulan ada acara kumpul-kumpul di rumah…yang berarti sepupu2 anakku akan tumplek bleg ber-tiga belas di rumah eyangnya.
Makan bareng, main bareng dan tidur bareng. Suatu saat, anak-anak sedang berkumpul di teras, sebagian main badminton di halaman.
Obrolan anak2 itu sampai pada posisi saat mereka tidur.
Intan, Adik sepupuku berkomentar, “Wah…semalam aku gak bisa tidur, Farah nih ngorok”…katanya sambil menunjuk salah satu ponakanku yang baru kelas lima SD……tak dinyana…tiba2 Farah nangis tergugu-gugu……
Suasana berubah “mencekam”…Kakaku-ibunya Farah, bertanya “Loh…kok nangis kenapa”…
Dengan masih tergugu-gugu Farah yang akan berangkat Jambore dua hari lagi mengatakan “Aku takuuut…nanti diledeki teman-teman kalo ngorok…”…”whaaaaaa………tangisnya makin keras”
Ibunya berusaha membujuk-bujuk…..memberikan berbagai penjelasan, dari yang ilmiah tentang ngorok dan yang paling mengggelikan, dan terakhir dengan hardikan karena tangis anaknya tak kunjung reda…”Sudah ah mbak, diem…malu..udah besar kok nangis…”
Tiba2 di tengah suasana panas Sakha nyeletuk..” Mbak Farah biarin aja, nanti kalo ada orang ngledeki, biarin aja, nggak usah didengerin aja….”kata Sakha (Sok tuwa banget deh, dengan gaya duduk Jegang di atas kursi kayu tinggi). Kami yang sudah jadi orang tuwa beneran mesam-mesem mendengar tips dari Sakha…..Tak dinyana, tangis Farah mereda ….
Karena persoalan sudah selesat, Intan sang tante yang pertama melontarkan tema “ngorok-mengorok” ini melenggang masuk rumah.
Tiba-tiba, Sakha meloncat dari kursi, mengejar tantenya, menarik tangannya sambil berkata dengan mimik serius…..”Tante Intan, ayo minta maaf dulu….sama mBak Farah”……Dan Intan pun minta maaf, semetara aku hanya bisa berbisik…Subhanalloh…..putriku sudah besar rupanya………….
September 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Asem