Yayan mau yiyi (Baca= Akhsan mau sendiri)……
itu kalimat jagoan kecilku tiap kali ingin melakukan sesuatu sendiri,
hampir semua aktifitas ingin dia coba lakukan sendiri.
Untuk hal-hal yang sederhana, seperti mengambil baju di lemari (yang kemudian aku harus menata ulang interior lemari), keramas, sampai yang “menurut aku” agak berbahaya untuk anak seusianya seperti menuangkan air panas sendiri saat membuat susu.
Kalo menuruti kata hati, sebenarnya aku ingin semua aktivitas yang melibatkan anak-anak (terutama Akhsan), berjalan dengan cepat, tepat dan rapi…..biar ibunya yang melakukan, dan anakku terima jadi…….
Tapi….kami (aku dan suami), mencoba…..berusaha…..mempraktekkan teori “biarkan anak mencoba”
Alhasil….biarlah lemari agak berantakan kalau Akhsan memilih baju sendiri, akan aku beri tips dan trik mengambil baju di lemari.
Biarlah makanan sedikit berceceran di lantai waktu Akhsan makan sendiri, toh dia mau bertanggungjawab menyapu…meski setelahnya tetap harus kuulangi.
Biarlah, bubuk susu terhambur saat Akhsan menuang susu sendiri, yang penting aku mendampingi dan menawarkan bantuan saat menuang air panas.
Biarlah agak lama Akhsan memakai sepatunya sendiri, toh aku bisa menunggunya sambil melakukan pekerjaan kecil yang tidak akan sempat kulakukan jika aku membatu Akhsan bersepatu.
Biarlah Akhsan melakukannya sendiri, meski tak sempurna, yang penting Akhsan mencoba…berusaha….bertanggung jawab ….untuk dirinya.
“Bu….minum tumpah…..Yayan yiyi pel nya…..”….Subhanalloh, aku tak perlu tergopoh-gopoh lagi…Akhsan tau harus bagaimana kalau ada air tercecer di lantai…..
itu kalimat jagoan kecilku tiap kali ingin melakukan sesuatu sendiri,
hampir semua aktifitas ingin dia coba lakukan sendiri.
Untuk hal-hal yang sederhana, seperti mengambil baju di lemari (yang kemudian aku harus menata ulang interior lemari), keramas, sampai yang “menurut aku” agak berbahaya untuk anak seusianya seperti menuangkan air panas sendiri saat membuat susu.
Kalo menuruti kata hati, sebenarnya aku ingin semua aktivitas yang melibatkan anak-anak (terutama Akhsan), berjalan dengan cepat, tepat dan rapi…..biar ibunya yang melakukan, dan anakku terima jadi…….
Tapi….kami (aku dan suami), mencoba…..berusaha…..mempraktekkan teori “biarkan anak mencoba”
Alhasil….biarlah lemari agak berantakan kalau Akhsan memilih baju sendiri, akan aku beri tips dan trik mengambil baju di lemari.
Biarlah makanan sedikit berceceran di lantai waktu Akhsan makan sendiri, toh dia mau bertanggungjawab menyapu…meski setelahnya tetap harus kuulangi.
Biarlah, bubuk susu terhambur saat Akhsan menuang susu sendiri, yang penting aku mendampingi dan menawarkan bantuan saat menuang air panas.
Biarlah agak lama Akhsan memakai sepatunya sendiri, toh aku bisa menunggunya sambil melakukan pekerjaan kecil yang tidak akan sempat kulakukan jika aku membatu Akhsan bersepatu.
Biarlah Akhsan melakukannya sendiri, meski tak sempurna, yang penting Akhsan mencoba…berusaha….bertanggung jawab ….untuk dirinya.
“Bu….minum tumpah…..Yayan yiyi pel nya…..”….Subhanalloh, aku tak perlu tergopoh-gopoh lagi…Akhsan tau harus bagaimana kalau ada air tercecer di lantai…..
September 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar