Suatu siang, Sakha dan Persia (anak tetangga sebelah rumah), main bersama.
Petak umpet berdua, berganti-gantian, bosan petak umpet mereka kejar-kejaran, capek kejar-kejaran mereka berencana manjat pohon talok di sebelah rumah bersama.
Menentukan urutan siapa yang akan lebih dulu naik, suit jari dilakukan….aku sambil lalu mendengarkan pembicaraan mereka sambil membaca Koran di teras rumah.
“Pingsut…sama-sama gajah” (suara Persia terdengar),
“Pingsut…, aku yang menang” (berganti suara Sakha)…..
”Lho…kok kamu yang menang” (Suara Persia tidak terima)…
”Iya…aku yang menang” (Sakha membela diri)
“Coba tanya Ibukmu” (Saran Persia)
“Buuuk……….., orang bisa nembak gajah gak?” (Tanya Sakha)
“Bisa” (jawabku)
“Gajahnya bisa mati gak?” (Sakha memastikan)
“Bisa, tapi pake peluru yang buesar…” (Jawabku sok tau)
“ Tuh kan, mbak Persia….aku yang menang…aku nembak gajahmu pake peluru besar..berarti aku manjat duluan…”
Dan aku tersadar kalau Sakha sudah bisa menyusun pertanyaan diplomatis yang menguntungkan dirinya.
Petak umpet berdua, berganti-gantian, bosan petak umpet mereka kejar-kejaran, capek kejar-kejaran mereka berencana manjat pohon talok di sebelah rumah bersama.
Menentukan urutan siapa yang akan lebih dulu naik, suit jari dilakukan….aku sambil lalu mendengarkan pembicaraan mereka sambil membaca Koran di teras rumah.
“Pingsut…sama-sama gajah” (suara Persia terdengar),
“Pingsut…, aku yang menang” (berganti suara Sakha)…..
”Lho…kok kamu yang menang” (Suara Persia tidak terima)…
”Iya…aku yang menang” (Sakha membela diri)
“Coba tanya Ibukmu” (Saran Persia)
“Buuuk……….., orang bisa nembak gajah gak?” (Tanya Sakha)
“Bisa” (jawabku)
“Gajahnya bisa mati gak?” (Sakha memastikan)
“Bisa, tapi pake peluru yang buesar…” (Jawabku sok tau)
“ Tuh kan, mbak Persia….aku yang menang…aku nembak gajahmu pake peluru besar..berarti aku manjat duluan…”
Dan aku tersadar kalau Sakha sudah bisa menyusun pertanyaan diplomatis yang menguntungkan dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar