Ini catatan pertemuan dengan seseorang yang sangat istimewa, yang kusayangi,
meski singkat...melepas rindu dengannya membangkitkan kenangan sekaligus memberikan energi yang tidak biasa.
"Do you have time today?", sebuah pesan singkat dari nomor tak dikenal masuk ke hp ku siang itu.
Tak segera kujawab, nomornya tak terekam dalam hp yang baru kupakai beberaa waktu (yang lama berikut nomor di dalamnya hilang).
Kucoba bertanya pada teman "Kenal nomor ini?"
Ketika jawaban tidak kudapatkan, kuperas ingatanku....dan deretan angka itu tak mengingatkanku pada siapapun.
Prasangka baikku menggerakkanku untuk menjawab dengan permintaan maaf karena tak mengenal nomornya, dan menanyakan identitasnya.
Jawabannya adalah sebuah nama yang merekahkan senyumku, melontarkanku ke pertengahan tahun 1996 (oh, itu sudah lebih dari 15 tahun yang lalu) saat pertama kali aku berjumpa dengannya.
Kabar berikutnya yang mengatakan dia ada di Jogja sampai beberapa hari ke depan, kujawab dengan janji untuk menemuinya dan mempertemukannya dengan anak-anakku.
Lepas maghrib, kuajak Sakha dan Akhsan meluncur ke sebuah Hotel di Jalan Solo, searah dengan Toko Buku yang sudah beberapa hari menjadi target kunjunganku dan anak-anak, kami berencana ke Toko Buku setelah menemui teman ibu.
Semula aku berniat menemuinya di lobby, bermaksud tak terlalu mengusik ketenangannya.
Sesampai di basement dan kutelpon dia "Naik aja ya.."
Aku dan anak-anak segera naik menuju kamar yang disebutkan deretan nomor olehnya.
Di depan pintu kamar, kuhubungi nomornya...dan terbukalah pintu kamar itu.
Sakha dan Akhsan dengan spontan menerobos masuk saja, bersalam sepintas lalu dan langsung berteriak...
"Ibu, aku mandi disini ya..."
Hehe...tersipu aku dengan spontanitas anak-anakku, tapi senyum hangat dan sapa ramahnya membuat anak-anak semakin keras berusaha minta ijin.
"Bilang dulu, boleh nggak" Kataku sambil melirik sang empu kamar
"Boleh nggak mandi disini" Cepat sekali Akhsan mengalihkan pandangan dan meminta ijin
"Boleh" Kata temanku sambil tersenyum simpul..."Anakmu Njas..." gumamnya
"Tapi cium dulu" katanya mengajukan syarat
Dan tanpa ragu Akhsan sudah mendekat dan mencium pipinya
"Ya...boleh-boleh" Kata anak-anak setelahnya sambil melucuti baju
Sementara duo heboh memberantakkan kamar mandi, aku dan dia leluasa bercerita.
Sungguh, sepuluh tahun bisa memberikan perubahan yang sangat menyenangkan...
Kisahnya yang sempat membuat mataku berkabut, ditutup dengan akhir yang (sepertinya) akan menjadi manis.
Tapi caranya bertutur....membuatku bangga
tenang, dewasa dan percaya diri.
Satu lagi, cahaya cinta begitu kuat terpancar di binar wajahnya,
Ketika menceritakan pernikahannya, sang pujaan hati.
Membuatku ikut berbahagia untuknya.
Puas memberantakan kamar mandi (sampe temanku memanggil housekeeping untuk membereskan kembali kamar mandi)
Kami melanjutkan perjalanan ke Toko Buku.
Sepertinya baru kemarin kami bertemu,
"anak-ankmu udah gedhe ya" bisiknya padaku
Hehe...gedhe dan punya pertanyaan dan pernyataan tak terduga untuknya, ketika kami melangkah keluar kamar.
Sakha : "Tante gak pake jilbab?" tanya Sakha melihat scarf yang dililit di leher temanku
Tante : "Belum", jawab si Tante sambil melirik kpadaku
Aku : (Kena kau...dalam hati )...senyum simpulku
Akhsan : " Nggak punya jilbab ya?"
Tante : "Enggak?" sambil senyum semakin lebar
Akhsan : "Kasihaaan....(dengan gaya upin-ipin) sambil berlari menuju lift
Aku & Tante : Terkekeh
Dan malam itu, sungguh menjadi malam yang manis, setelah beli buku dan makan lesehan di depan KR. Mengantar si tante ke hotel dan kembali ke rumah diiring dengkur halus Akhsan di jok depan dan Sakha di jok belakang....
Sampai ketemu lagi temanku....
meski singkat...melepas rindu dengannya membangkitkan kenangan sekaligus memberikan energi yang tidak biasa.
"Do you have time today?", sebuah pesan singkat dari nomor tak dikenal masuk ke hp ku siang itu.
Tak segera kujawab, nomornya tak terekam dalam hp yang baru kupakai beberaa waktu (yang lama berikut nomor di dalamnya hilang).
Kucoba bertanya pada teman "Kenal nomor ini?"
Ketika jawaban tidak kudapatkan, kuperas ingatanku....dan deretan angka itu tak mengingatkanku pada siapapun.
Prasangka baikku menggerakkanku untuk menjawab dengan permintaan maaf karena tak mengenal nomornya, dan menanyakan identitasnya.
Jawabannya adalah sebuah nama yang merekahkan senyumku, melontarkanku ke pertengahan tahun 1996 (oh, itu sudah lebih dari 15 tahun yang lalu) saat pertama kali aku berjumpa dengannya.
Kabar berikutnya yang mengatakan dia ada di Jogja sampai beberapa hari ke depan, kujawab dengan janji untuk menemuinya dan mempertemukannya dengan anak-anakku.
Lepas maghrib, kuajak Sakha dan Akhsan meluncur ke sebuah Hotel di Jalan Solo, searah dengan Toko Buku yang sudah beberapa hari menjadi target kunjunganku dan anak-anak, kami berencana ke Toko Buku setelah menemui teman ibu.
Semula aku berniat menemuinya di lobby, bermaksud tak terlalu mengusik ketenangannya.
Sesampai di basement dan kutelpon dia "Naik aja ya.."
Aku dan anak-anak segera naik menuju kamar yang disebutkan deretan nomor olehnya.
Di depan pintu kamar, kuhubungi nomornya...dan terbukalah pintu kamar itu.
Sakha dan Akhsan dengan spontan menerobos masuk saja, bersalam sepintas lalu dan langsung berteriak...
"Ibu, aku mandi disini ya..."
Hehe...tersipu aku dengan spontanitas anak-anakku, tapi senyum hangat dan sapa ramahnya membuat anak-anak semakin keras berusaha minta ijin.
"Bilang dulu, boleh nggak" Kataku sambil melirik sang empu kamar
"Boleh nggak mandi disini" Cepat sekali Akhsan mengalihkan pandangan dan meminta ijin
"Boleh" Kata temanku sambil tersenyum simpul..."Anakmu Njas..." gumamnya
"Tapi cium dulu" katanya mengajukan syarat
Dan tanpa ragu Akhsan sudah mendekat dan mencium pipinya
"Ya...boleh-boleh" Kata anak-anak setelahnya sambil melucuti baju
Sementara duo heboh memberantakkan kamar mandi, aku dan dia leluasa bercerita.
Sungguh, sepuluh tahun bisa memberikan perubahan yang sangat menyenangkan...
Kisahnya yang sempat membuat mataku berkabut, ditutup dengan akhir yang (sepertinya) akan menjadi manis.
Tapi caranya bertutur....membuatku bangga
tenang, dewasa dan percaya diri.
Satu lagi, cahaya cinta begitu kuat terpancar di binar wajahnya,
Ketika menceritakan pernikahannya, sang pujaan hati.
Membuatku ikut berbahagia untuknya.
Puas memberantakan kamar mandi (sampe temanku memanggil housekeeping untuk membereskan kembali kamar mandi)
Kami melanjutkan perjalanan ke Toko Buku.
Sepertinya baru kemarin kami bertemu,
"anak-ankmu udah gedhe ya" bisiknya padaku
Hehe...gedhe dan punya pertanyaan dan pernyataan tak terduga untuknya, ketika kami melangkah keluar kamar.
Sakha : "Tante gak pake jilbab?" tanya Sakha melihat scarf yang dililit di leher temanku
Tante : "Belum", jawab si Tante sambil melirik kpadaku
Aku : (Kena kau...dalam hati )...senyum simpulku
Akhsan : " Nggak punya jilbab ya?"
Tante : "Enggak?" sambil senyum semakin lebar
Akhsan : "Kasihaaan....(dengan gaya upin-ipin) sambil berlari menuju lift
Aku & Tante : Terkekeh
Dan malam itu, sungguh menjadi malam yang manis, setelah beli buku dan makan lesehan di depan KR. Mengantar si tante ke hotel dan kembali ke rumah diiring dengkur halus Akhsan di jok depan dan Sakha di jok belakang....
Sampai ketemu lagi temanku....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar