Sebagian orang mungkin pernah punya pengalaman meng-under estimate atau di-under estimate- ti.... (He...boleh nggak sih disebut begitu menurut tata bahasa ?....Kalo keliru maafkan daku lah Pak JS Badudu).
Pengalamanku sebagai pelaku estimasi terjadi ketika di aku menawar cabe 2/3 harga (aku tahu cabe lagi mahal waktu itu....tapi namanya usaha tho....).
Jawaban dari si penjual adalah 'prengutan' dan kalimat "Yen rego semonten kulo kulak teng sampean, Mbak!" (Jawa=Kalo harga segitu saya mau deh beli dari anda)
Kabuuur......itu adalah solusiku waktu itu dan pikir-pikir kalo mau nawar barang lagi, takut underestimate gitu.
Nah....kalo jadi objek estimasi, terjadi padaku pekan lalu.
Pelakunya adalah Sakha anak sulungku.
Ketika aku mulai mengisi TTS di sebuah surat kabar, Sakha memperhatikanku. Akhsan melihat sambil lalu
Saat hampir semua kotak terisi, Akhsan berkomentar
"Wah....udah hampir penuh" dengan senyum dan sorot mata bangga (menurutku)
Hidungku udah kembang-kempis aja, ketika kemudian Sakha berkata
"Pertanyaannya gampang-gampang ya, Bu....Kok ibu bisa ngisi semua!"
Wa......dan aku bisa membayangkan perasaan si penjual cabe
Pengalamanku sebagai pelaku estimasi terjadi ketika di aku menawar cabe 2/3 harga (aku tahu cabe lagi mahal waktu itu....tapi namanya usaha tho....).
Jawaban dari si penjual adalah 'prengutan' dan kalimat "Yen rego semonten kulo kulak teng sampean, Mbak!" (Jawa=Kalo harga segitu saya mau deh beli dari anda)
Kabuuur......itu adalah solusiku waktu itu dan pikir-pikir kalo mau nawar barang lagi, takut underestimate gitu.
Nah....kalo jadi objek estimasi, terjadi padaku pekan lalu.
Pelakunya adalah Sakha anak sulungku.
Ketika aku mulai mengisi TTS di sebuah surat kabar, Sakha memperhatikanku. Akhsan melihat sambil lalu
Saat hampir semua kotak terisi, Akhsan berkomentar
"Wah....udah hampir penuh" dengan senyum dan sorot mata bangga (menurutku)
Hidungku udah kembang-kempis aja, ketika kemudian Sakha berkata
"Pertanyaannya gampang-gampang ya, Bu....Kok ibu bisa ngisi semua!"
Wa......dan aku bisa membayangkan perasaan si penjual cabe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar