Rabu, 29 Februari 2012

NGGAK PUNYA TANGAN KIRI

Sore itu aku ngobrol ringan dengan suami di dekat anak-anak yang sedang bermain, rasan-rasan kami sampai kiriman bom di utan kayu.  Rupanya Akhsan mendengar samar-samar obrolan kami.
"Kenapa tangannya, Bu?" sela - nya ketika itu
"Oo...ada tangan orang-udah bapak-bapak- yang sakit, trus diamputasi" jawabku
"Diamputasi itu apa?" tanya Akhsan lagi
"Diamputasi itu, tangannya harus dipotong karena sakit" siap dengan kejutan pertanyaan berikutnya
"Tangan kanan apa kiri?" wah...anakku semakin perhatian
"Tangan kiri, Sayang" Jawabku dan menduga pertanyaan akan terhenti

Akhsan terdiam sejenak, aku hendak melanjutkan obrolan dengan suami, ketika kemudian Akhsan melanjutkan tanyanya
"Ya....terus orangnya gak bisa cebok dong !" teriaknya mengejutkanku

"Kan bisa dicebokin orang lain" Jawabku dengan pikiran di kepalaku, kalau Akhsan merasa sangat kasihan pada orang sakit yang dipotong tangannya.

"Lho....masak udah gedhe dicebokin....kan gak boleh !" protesnya
"Oh iya..ya.." gumamku khawatir kalau Akhsan minta diceboki lagi  setelah mendengar jawabku tadi

"Mhm...kan bisa pake tangan kanannya" lanjutku
"Nggak boleh ibu....tangan kanan buat makan..." protesnya lagi

Wadaw....ekspresinya semakin keras....berpikir cepat aku mencari jawaban
"Mhm...bisa juga kan pake tangan kirinya, tapi udah nggak ada telapak tangannya....pake lengannya, Mas" jawabku sangsi sendiri

"wo, yo kependekan to, Bu...nggak nyampe...." Akhsan menjawab sambil mencoba praktek cebok dengan sikunya
alamaaak....aku berpikir ulang lagi..

"Oh iya, sekarang kan ada tangan palsu, nanti bapak itu dioperasi dipasang tangan palsu sebelah kiri..." jawabku bersemangat

"Iya...ya..., orangnya jadi bisa cebok lagi" Akhsan tersenyum ceria dan melanjutkan mainannya

Aku dan suami tersenyum dengan lega

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Asem