Di artikel itu dijelaskan, hal seperti itu tak ada salahnya bahkan ada gunanya. Setiap kali anak membaca buku atau melihat film yang sama, akan dia peroleh pengalaman baru, dia serap ilmu-ilmu baru dari tiap detil berbeda yang mereka tangkap.
Membaca artikel ini membuat aku semakin berusaha :
- Berhati-hati memilihkan bahan bacaan dan bahan tontonan untuk Sakha dan Akhsan sehingga nilai yang mereka temukan, pengalaman yang mereka cecap dan pelajaran yang mereka serap adalah hal yang positif.
- Bersiap meluangkan waktu, ketika muncul pertanyaan dari Sakha dan Akhsan (yang seringkali sangat mendasar dan perlu putar otak untuk menjelaskan) seputaran apa yang mereka lihat, baca dan dengar.
Awal Ramadahan anak-anak (dan bapaknya) membeli 4 CD film. Keajaiban Benih - Harun Yahya, Pesona Burung - Harun Yahya (keduanya pilihan Pak Radat), Finley the Fire Engine (pilihan Akhsan) dan Mumuhug (Pilihan Sakha).
Dua judul yang pertama cukup membuat anak-anak terpesona, melihat gerakan sayap burung yang beraneka yang kemudian diadaptasi manusia menjadi mesin terbang bernama pesawat dan helikopter.
Melihat hutan terbakar yang menyisakan biji-bijian yang dibekali mantel pelindung api untuk kemudian bertumbuh kembali menjadi hutan baru. Dua film ini ditonton masing-masing tiga dan empat kali, dengan dua kali diantaranya cuma mendapatkan perhatian setengah (disambi permainan yang lain).
Ya, mungkin kalau diminta menilai Sakha akan memberikan opini mempesona namun tak membuat terlena.
Film Mumuhug (sepertinya dipilih Sakha dengan agak tergesa), cukup lucu, animasi hewan berbentuk ungu,tanpa dialog jelas hanya gumaman-gumaman, tampaknya lebih tepat untuk anak seusia Abbad. (Sakha dan Akhsan hanya mau menyetelnya dengan seksama sekali saja).
Finley The Fire Engine (Pasti banyak yang sudah tau ya) tentang persahabatan para truk kecil. Ada Finley si pemadam kebakaran, Gorby truk sampah, Migel pengantar surat, Scooty bus sekolah, Isabel mobil es krim, Jessy truk derek, DJ buldoser kecil, Dex truk bangunan ditemani beberapa tokoh dewasa seperti kapten Parker, Lyle, dan...aduh aku tak terlalu hafal detilnya.
Dari beberapa episode Finley yang pernah kami tonton, memang cukup menarik.
Banyak hal positif yang disampaikan di film ini. Tentu saja tetap harus dengan pendampingan, karena kadang-kadang Dex mengumpatkan kata "sial !!",(Catatan : Aku membeli kaset bersulih suara). atau olok-olokan "Messy Jessy yang didubbing menjadi "Jessi yang berantakan "...(merusak diksi ya..)
Untuk CD Finley terakhir yang dibeli anak-anak, ada beberapa cerita. Yang pertama tentang Scooty yang tak sengaja memenangkan balapan karena salah mengambil belokan .
Dalam episode ini, anak-anak belajar berkata jujur, seperti Scooty yang akhirnya mengakui kalau ia menang tanpa sengaja. Dan Finley yang "legowo' menerima kekalahan, meski harus dengan dibesarkan hatinya oleh Kapten Parker karena Finley hampir mengundurkan diri dari pemadam kebakaran karena sudah bukan menjadi "yang tercepat".
Di CD yang sama juga diceritakan, bahwa tak apa melakukan kesalahan asal kemudian berusaha lebih kuat untuk memperbaikinya (Ini tentang Jessi yang akhirnya dengan sekuat tenaga berhasil me'nderek' ketiga temannya yang terjebak lumpur).
Anak-anak sangat menyukai film ini, tak terhitung berapa kali mereka mengulanginya, lagi-lagi dan lagi. Sampai-sampai mereka hafal dialog lengkapnya, kalimat demi kalimat.
Siang ini, dalam perjalanan pulang dari sekolah, Sakha dan Akhsan bersepakat memutar ulang dialog Finley edisi "Balapan". Lengkap dari suara musik pembuka sampai kelar....bersahut-sahutan di bangku belakang.
Di belakang kemudi, aku mendengarkan sambil tersenyum membatin kalimat untuk suamiku
"Tak perlu lah di pasang tape Kenwood menggantikan tape yang sudah tak bisa bunyi ini, sepanjang jalan sudah rame suara anak-anak !"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar