Rabu, 29 Februari 2012

SAKMADYA WAE LAH…

Dulu,waktu kecil, entah di majalah apa atau buku yang mana, aku pernah membaca ada orang-orang yang selalu membawa buku kecil (dan pulpen tentunya) di dalam saku untuk mencatat ide-ide yang tiba-tiba muncul di pikiran. Setelah ada kesempatan yang luang, mereka akan menuangkan ide itu menjadi cerita, puisi atau bait lagu.
Wah, saat itu menurutku itu sesuatu yang luar biasa mengagumkan. Aku pernah (waktu kecil juga), mencoba meniru apa yang aku baca. Sok menjadi penulis, membawa sesobek kertas dan sepotong pensil. Tapi, catatan kecilku tak pernah terwujud…kertasku berakhir di jemuran, setelah ibuku menemukannya sudah basah kucel di saku bajuku saat mencucinya.
Sekarang ini meski masih ada yang menggunakan kertas, banyak yang beralih ke teknologi yang lebih canggih untuk mencatat ide-ide briliannya. Handphone, communicator, notebook….entah mungkin ada lagi alat baru yang tak kukenal (tolong maklumi ke-katrok-an ku soal teknologi)….Tapi itu tak bisa pula kutiru….Saat tiba-tiba ada ide (yang menurutku sangat cemerlang) ingin aku segera menuliskannya, tapi apa daya keinginan itu sering terkalahkan dengan kepentingan lain (aku tak mau mengatasnamakan tugas dan tanggungjawab seorang ibu dan pekerja sebagai alasannya).
Pernah kucoba membuat kata kunci sebagai pengingat ide-ide itu di hp-ku, tapi saat ada waktu senggang dan aku baca lagi kata kunci itu….aku sudah lupa, kata kunci tadi maksudnya apa….mewakili ide apa? (yang membuat aku semakin sadar betapa semakin pendek daya ingatku).
Kucoba menyiapkan folder khusus di flashdisk, yang berisi ide juga….dan sengaja kutulis lebih panjang dari kata kunci (belajar dari pengalaman). Maksud hati agar kemana aku pergi, saat ada kesempatan aku bisa menuliskan ide dan kusimpan di flashdisk. Tapi apa daya….kejadian lama terulang kembali, flash disk yang kumiliki sudah tiga kali merasakan putaran mesin cuci….dan ditemukan si embak saat akan menjemur bajuku dengan iringan kalimat “ Ibu, flesdisnya kecuci lagi….” (Oh….betapa pelupanya)
Pelupa ini tak kan membuat aku surut langkah, aku tetap akan berusaha membuat catatan-catatan kecil yang siapa tau akan berguna kelak…paling tidak buat anak-anakku untuk mengingat masa pertumbuhannya.
Hanya saja, sekarang tidak harus begitu ada ide, saat itu juga kutuliskan…sakmadya waelah….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Asem